Ditjen Dikti Selenggarakan Bangkit 2021 sebagai Program Kampus Merdeka
Jakarta - Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan bekerja sama dengan Google, Gojek, Tokopedia, dan Traveloka menyelenggarakan Bangkit 2021 sebagai program Kampus Merdeka. Bangkit sebagai bentuk studi independen merupakan program pelatihan berbasis teknologi digital bagi mahasiswa dalam menjawab tantangan dunia industri.
Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan Ditjen Dikti, Aris Junaidi menyampaikan diperlukan penyesuaian pengetahuan serta kompetensi dalam menghadapi berbagai tantangan dan persaingan global. Inovasi di bidang sains dan teknologi mampu menjadi penggerak perubahan bangsa.
“Kemajuan teknologi yang berjalan sangat cepat dan dinamis mendorong untuk terus berusaha menyesuaikan diri baik pengetahuan dan kompetensi untuk mampu bersaing dengan masyarakat global yang hampir tidak ada batasan,” kata Aris pada acara Sosialisasi Program Bangkit 2021, Sabtu (9/1/2021).
Adapun bidang yang banyak diperlukan saat ini adalah machine learning dan data analytic. Namun, menurut Aris talenta ini masih minim dimiliki oleh generasi bangsa. Sehingga, melalui program Kampus Merdeka yang bekerja sama dengan Bangkit, diharapkan dapat menjadi wadah dalam mengasah kemampuan mahasiswa di bidang tersebut.
"Melalui semangat Kampus Merdeka dengan proyek mandiri atau studi independen, mahasiswa berkesempatan untuk mendapatkan kompetensi tambahan melalui pembelajaran dan pelatihan intensif selama satu semester dengan proyek nyata aplikasi teknologi machine learning di masyarakat," jelas Aris.
Aris menambahkan melalui program Bangkit 2021 mahasiswa berkesempatan untuk mendapatkan pelatihan di bidang teknologi digital dan proses pembelajarannya diakui setara 20 sks serta micro credential yang difasilitasi langsung oleh Bangkit.
"Melalui program ini diharapkan dapat lahir talenta-talenta digital dan inkubator-inkubator inovasi di bidang teknologi informasi di perguruan tinggi," tutup Aris.
Pada kesempatan yang sama, Adrianus Yoza dari tim Bangkit menyampaikan program ini bertujuan melahirkan mahasiswa yang kompeten di tiga bidang yaitu machine learning, mobile programming dan cloud computing. Untuk itu, dibutuhkan mahasiswa yang memiliki kualifikasi dan motivasi yang tinggi dalam berkomitmen untuk belajar bersungguh sungguh.
“Dalam mengikuti program ini diperlukan mahasiswa yang berkualifikasi dan termotivasi untuk belajar, karena dalam program ini mahasiswa perlu mengikutinya secara penuh, atau tidak bisa dijadikan sampingan,” ujar Adrianus.
Adrianus menyebut ada beberapa manfaat yang akan diperoleh mahasiswa setelah mengikuti program ini, seperti kompetensi berupa hard skill dan soft skill, kesempatan untuk mengaplikasikan ilmunya ke masyarakat, kesempatan untuk berinteraksi dengan para praktisi industri, konversi sks hingga 20 sks, serta mendapatkan transkrip dan sertifikat.
Pelatihan Bangkit 2021 menawarkan tiga program pelatihan antara lain machine learning, mobile programming dan cloud computing.
Program ini terbuka bagi mahasiswa D4/S1 di perguruan tinggi yang setidaknya telah menyelesaikan semester 5. Dalam pelaksanannya, Bangkit 2021 juga bekerja sama dengan 15 perguruan tinggi yang akan menjadi host, antara lain Universitas Gadjah Mada, Universitas Indonesia, Universitas Udayana, Institut Teknologi Sebelas Nopember, Institut Teknologi Bandung, Institut Pertanian Bogor, Universitas Negeri Yogyakarta, Universitas Terbuka, Universitas Padjadjaran, Universitas Brawijaya, Universitas Gunadarma, Telkom University, Universitas Dian Nuswantoro, Institut Teknologi Harapan Bangsa, dan Universitas Bina Nusantara.
Adapun jadwal pelaksanaan Bangkit 2021 sebagai berikut:
Pendaftaran dan assesment: 18 November 2020-14 Januari 2021
Seleksi: 14-17 Januari 2021
Pengumuman: 18 Januari 2021
Pendaftaran ulang: 19-25 Januari 2021
Pelaksanaan pelatihan: 15 Februari-25 Juni 2021